KABAR JAMA'AH HAJI INDONESIA DI TANAH SUCI SA'AT INI
Olehhanjawane99/balenrejo/bojonegoro-jatim
Tim Pengawas Haji DPR RI
melakukan pengawasan dan pengecekan ke daerah Arafah, Muzdalifah, dan
Mina (Armina) yang menjadi lokasi puncak pelaksanaan haji. Pengawasan
dilakukan untuk mengecek persiapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
Kementerian Agama dalam mempersiapkan prosesi ibadah di kawasan Armina.
Prosesi ibadah di Armina sangat penting mengingat puncak penyelenggaraan
ibadah haji berada di lokasi kawasan tersebut.
"Secara syariat, haji itu adalah di Arafah. Tidak sempurna haji
seseorang jika tidak melakukan wukuf di Arafah," kata Ketua Komisi VIII
DPR Saleh Daulay melalui pesan singkat, Minggu (20/9/2015).
Oleh karena itu, kata Saleh, seluruh jamaah haji dari berbagai
belahan dunia akan berkumpul di Arafah. Karena kepadatan jumlah jamaah,
PPIH harus bisa memastikan bahwa seluruh jamaah haji Indonesia bisa
sampai di Arafah tepat waktu. Tentu tidak mudah mobilisasi jamaah yang
berjumlah 168.800 orang tersebut.
Di Arafah, ujar politikus PAN itu, Tim pengawas Haji DPR RI memeriksa
keamanan jalur transportasi dari Mekkah ke Arafah menuju Muzdalifah
terus ke Mina dan kembali lagi Mekkah.
Selain itu, Tim pengawas DPR juga memeriksa fasilitas dan sarana yang
dibutuhkan jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Fasilitas
yang diperiksa antara lain dapur umum, kamar mandi, tenda, alat
pendingin, karpet, kecukupan air, distribusi makanan, dan evakuasi dan
pengamanan jamaah dalam keadaan darurat.
"Kita mengharapkan bahwa seluruh jamaah kita diberikan pelayanan
terbaik. Tidak boleh ada yang tidak kebagian makanan, tidak bisa wudhu,
tidak bisa ke kamar mandi, dan lain-lain. Selain itu, selama wukuf,
diharapkan mereka tidak kepanasan dan tetap nyaman melakukan ibadah,"
ujar Saleh.
Tim Pengawas Haji DPR RI menilai bahwa Kementerian Agama dan PPIH
telah melakukan persiapan yang matang. Semua fasilitas yang dijanjikan
kepada DPR ketika pembahasan BPIH telah disediakan. Termasuk penyediaan
sarana water cooler yang baru tahun ini diadakan.
Berdasarkan pantauan Tim Pengawas Haji DPR, setiap maktab akan diisi
oleh kurang lebih 3000 jamaah. Di setiap maktab disediakan 10 kamar
mandi untuk laki-laki dan 10 untuk perempuan. Setiap maktab akan
difasilitasi water cooler sebanyak 60 unit. Selain itu, PPIH juga menyiapkan dapur umum untuk keperluan memasak makanan bagi para jamaah selama wukuf.
"Tahun ini, seluruh maktab Indonesia akan difasilitasi dengan karpet. Itu adalah fasilitas yang diberikan oleh muassasah (penyelenggara haji) secara gratis. Kalau harus menyewa, tentu biayanya sangat mahal," kata Saleh.
"Salah satu kendala yang sulit dihindarkan kemungkinan adalah
kepadatan lalu lintas di kawasan Armina. Karena itu, para petugas haji
diminta untuk memandu para jamaah agar disiplin dan tepat waktu. Itu
sangat penting untuk memudahkan mobilisasi para jamaah dari Mekkah,
Arafah, Muzdalifah, dan Mina," ucapnya.
Tim Pengawas Haji DPR RI juga melakukan peninjauan ke Muzdalifah dan
Mina. Tim pengawas juga memeriksa kebutuhan dan fasilitas para jamaah.
Termasuk fasilitas tenda, kamar mandi, dapur umum, dan lalu lintas
jamaah dari dan menuju jamarat (tempat melontar jumroh).
"Alhamdulillah, menurut pemantauan kami, di mudalifah dan Mina juga
sudah disiapkan dengan baik. Tinggal kita berdoa agar semua jamaah haji
kita bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tidak menemukan kendala,......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar