Jumat, 18 September 2015


BIOGRAFI SUNAN BONANG ( RADEN MAULANA MAQDHUM IBRAHIM) pencipta syi'ir (tombo ati).

oleh@hanjawane99/balenrejo/bojonegoro-jatim  

SUNAN BONANG( RADEN MAULANA MAQDHUM IBRAHI)

Sunan Bonang
Tahukah kalian dengan lagu “Tombo Ati” atau “Obat Hati”?
Tahukah teman, siapa sebenarnya yang menciptakan lagu yang legendaris itu?
Sebenarnya pencipta lagu tersebut adalah Sunan Bonang.
Sunan Bonang adalah salah satu dari Sembilan Wali (Wali Sanga) yang merupakan orang-orang shalih yang telah menyebarkan Islam di pulau Jawa. Berikut ini akan diulas Biografi Sunan Bonang.

Biografi Sunan Bonang

Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465 masehi. Beliau adalah salah satu putera dari Sunan Ampel dengan nama ibunya adalah Nyai Ageng Manila yang merupakan puteri adipati Tuban. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.
Sunan Bonang dikabarkan juga masih memiliki hubungan darah dengan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah silsilah dari Sunan Bonang hingga sampai Nabi Muhammad SAW.
Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) bin
Sunan Ampel (Raden Rahmat) Sayyid Ahmad Rahmatillah bin
Maulana Malik Ibrahim bin
Syekh Jumadil Qubro (Jamaluddin Akbar Khan) bin
Ahmad Jalaludin Khan bin
Abdullah Khan bin
Abdul Malik Al-Muhajir (dari Nasrabad,India) bin
Alawi Ammil Faqih (dari Hadramaut) bin
Muhammad Sohib Mirbath (dari Hadramaut) bin
Ali Kholi' Qosam bin
Alawi Ats-Tsani bin
Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
Alawi Awwal bin
Ubaidullah bin
Muhammad Syahril
Ali Zainal 'Abidin bin
Hussain bin
Ali bin Abi Thalib (dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW).
Sunan Bonang mempelajari berbagai ilmu agama Islam dari pesantren sang ayah (Sunan Ampel) di Ampel Denta. Setelah dirasa sudah cukup mahir dan cukup umur, Sunan Bonang mulai berdakwah dengan berkelana ke pelosok negeri. Ia pergi ke Kediri yang masyarakatnya masih menganut Hindu. Di sana ia mendirikan masjid Sangkal Daha dan mendirikan Pasujudan Sunan Bonang yang sangat terkenal.
Dalam berkelananya itu, Sunan Bonang akhirnya menetap di desa kecil di Lasem Jawa Tengah yaitu kurang lebih berjarak 15 km dari Rembang. Daerah itu kemudian terkenal dengan nama Bonang – sesuai nama Sunan Bonang. Di sana Sunan Bonang mendirikan pesantren yang saat ini bernama Watu Layar. Sunan Bonang juga ditunjuk sebagai imam besar Kesultanan Demak, beliau juga diangkat sebagai panglima tertinggi.
Sunan Bonang tetap mengunjungi daerah-daerah terpencil untuk menyebarkan Islam. Daerah seperti Tuban, Pati, Madura bahkan Pulau Bawean yang sangat sulit dijangkau pernah disentuh dengan dakwahnya.
Ajaran yang dibawa Sunan Bonang adalah campuran dari ajaran tasawuf dan ahlussunnah. Sunan Bonang sangat menguasai ilmu fiqih, usuludin, tasawuf, seni,sastra dan arsitektur. Sunan Bonang juga mendalami ilmu kebatinan dan ilmu dzikir. Bagi masyarakat yang pernah dikunjunginya, Sunan Bonang terkenal karena keahliannya dalam menemukan sumber air bagi daerah yang kering.
Dalam menyampaikan ajaran Islam, Sunan Bonang piawai memadukannya dengan tradisi masyarakat disana. Sunan Bonang juga bekerja sam adengan muridnya yaitu Sunan Kalijaga dalam menciptakan media penyampaian dakwah yang mudah difahami masyarakat.
Contohnya dalam pementasan wayang, Sunan Bonang sangat piawai menjadi dalang. Sunan Bonang menggubah lakon dan memasukkan ajaran Islam yang membuat penonton secara sadar ataupun tidak akhirnya menjadi pemeluk Islam yang benar. Sunan Bonang juga menggubah gamelan jawa yang saat itu sangat kental dengan ajaran Hindu. Sunan Bonang menambahkan instrumen Bonang. Gubahannya sangat kental dengan nuansa dzikir yang selalu mengingatkan masyarakat akan Alloh SWT. Salah satu karya Sunan Bonang yang sangat legendaris dan terkenal adalah tembang “Tombo Ati” atau lagu “Obat Hati”. Saat ini lagu tersebut dibawakan oleh penyanyi religi Opick.
Gamelan yang digubah Sunan Bonang
Sunan Bonang wafat tahun 1525 masehi. Makam aslinya sebenarnya berada di desa Bonang. Akan tetapi yang saat ini sering diziarahi adalah makam yang di Tuban. Mengapa seperti ini, karena konon saat beliau meninggal, seorang murid yang dari Madura ingin membawa jenazah gurunya untuk dimakamkan di Madura. Namun murid tersebut hanya berhasil membawa kain kafannya serta bajunya saja. Saat sampai Tuban, sang murid dari Madura dicegat oleh murid Sunan Bonang yang dari Tuban. Oleh sang murid yang dari Tuban, murid yang dari Madura disangka membawa jenazah sang Guru. Mereka pun berebut dan murid dari Tuban tadi berhasil membawa kain kafan dan baju-baju Sunan Bonang yang dikira jenazah Sunan Bonang, dia kemudian menguburkannya di Tuban.
Itulah Biografi Sunan Bonang, semoga bisa menambah khazanah keilmuan kita tentang penyebaran Islam di pulau Jawa.
                                                 
*Matur suwun sampun mampir 'dulur''                                               bumijowo.blogspot.com*
***jika engkau melihat orang bersibuk dalam  urusan dunia ***maka ,sibukkanlah dirimu dalam urusan akhiratmu***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar